Metode Octave – IS Risk Management

OCTAVE-S

            OCTAVE-S dikembangkan dibawah program Technology Insertion, Demonstration, and Evaluation (TIDE) yang dikelola untuk Software Engineering Institute oleh John Foreman.

Langkah pertama dalam mengelola resiko keamanan informasi adalah dengan mengenali apakah  resiko yang terdapat diperusahaan itu. Setelah mengidentifikasi resiko  maka barulah dibuat penanggulangannya terhadap resiko yang dihadapi. Dengan Metode OCTAVE-S perusahaan dimungkinkan untuk melakukan semua itu  OCTAVE adalah suatu pendekatan terhadap evaluasi resiko keamanan sistem informasi yang komprehensif, sistematik, dan terarah.

Posted in IS Risk Management | 1 Comment

Foto Seni Rupa Ekspresi Foto Digital

Istilah Foto Seni Rupa muncul beberapa tahun terakhir ini dalam wacana fotografer Indonesia, berawal dari mata rantai Kontes Foto Inovasi yang diselenggarakan oleh HISFA Jogjakarta Tahun 2001. Ketika itu diumumkan, persyaratan utama foto yang akan dilombakan adalah foto yang inovasinya terbilang ekstrim. Baik dilakukan oleh pekaryanya pada saat pemotretan, lewat teknik laboratorium maupun di kelola secara imaging digital atau rekayasa komputer. Kontes Foto yang menarik minat seniman – seniman foto tersebut, secara tidak langsung telah membuka  jalan baru bagi perkembangan fotografi di Indonesia.

Foto Seni Rupa begitu cepat mencuat ke permukaan, setelah Kontes Foto Inovasi Hisfa 2001 di Jogjakarta. Tak dapat dipungkiri bahwa seorang pakar fotografi dan seniman foto yang bernama Agus Leonardus, telah membuka genre baru dalam perkembangan fotografi di Indonesia utamanya dalam jenis Foto Seni Rupa. Saat itu banyak tanggapan dan komentar muncul setelah melihat karya – karya baru yang menghentakkan itu.

Diketahui bahwa, jauh sebelum era digital merebak, maniak fotografi sudah berkarya secara manual guna menemukan bentuk miring yang jauh menyimpang dari karya foto salon. Sehingga muncullah aliran karya yang disebut fine art, foto eksperimen dan foto kreatif yang selalu sarat dengan nuansa dan muatan absurditas serta tak pernah selesai dalam pencariannya. Rata – rata pekarya aliran yang satu ini, mengutamakan ego idealisme, serta rasa kepuasan batin sebagai seorang seniman foto yang mengesampingkan dulu untuk mendapatkan profit dari profesionalismenya.

Orang foto yang bernaung di bawah payung organisasi fotografi yang masih sangat fanatik dengan karya yang belum tersentuh dengan perangkat lunak, merasa sedikit risih atas fenomena Foto Seni Rupa. Kendati dengan lapang dada mereka harus menerima kenyataan itu, tak menyangka akan secepat itu laju perkembangannya. Selanjutnya diketahui bahwa telah terjadi loncatan tinggi dalam kreativitas karya fotografi di Indonesia. Era digital dianggap sudah memporak-porandakan paradigma dan teknik fotografi lama.

Pemanfaatan teknik digital di dalam mengeskpresikan sebuah karya Foto Seni Rupa, merupakan hal yang dominan. Peran teknologi digital menjadi sangat penting, namun bukan berarti pekarya atau seniman foto, sekedar mau mencari kemudahan  secara instan – dalam mencipta. Tetapi mau tidak mau, action kemajuan teknologi digital bakal terus mempengaruhi karya fotografi, yang diserapnya dalam berbagai eksperimen yang menuai hasil hingga sangat menakjubkan.

Faktanya, peraih medali salon foto Indonesia – lomba yang foto paling bergengsi di republik ini – tiga tahun terakhir, justru didominasi dari karya foto hasil pergaulan dengan teknologi digital, pemakaian perangkat lunak program komputer. Tak dapat dipungkiri dan dielakan bahwa, kelak, akan lahir generasi – pekarya fotografi yang kurang menguasai teknik fotografi standar atau baku. Mudah – mudahan saja kecemasan ini tidak terjadi. Tetapi yang pasti terjadi adalah perkembangan teknologi telah membuka ruang, dan kekayaan ruang ekspressi itu dapat digauli dengan pendekatan masing – masing kreator dengan berbagai anutan yang justru dapat memperkaya inovasi karya fotografi.

Dalam mengekspresikan karya foto yang memakai alat bantu olah digital, alangkah baiknya jika berawal dari selembar foto atau sebuah kutipan (shoot) pada kamera. Akan lebih baik lagi jika karya tersebut dilahirkan dari sebuah konsep seni rupa yang bermula dari benak seorang seniman foto. Ibaratnya membangun sebuah rumah, blue print yang dari pembangunan rumah tersebut menjadi sangat penting untuk mewujudkan hasil akhirnya.

Sebab seorang fotografer, meskipun ia sudah memakai kamera digital yang tercanggih sekalipun setidaknya banyak keterbatasan yang akan dihadapinya. Apalagi jika hanya memakai kamera yang biasa (manual). Keterbatasan yang dihadapi selain masalah peralatan, juga dalam hal pengambilan subyek seperti lokasi, waktu, cuaca, dan segala macam keterbatasan lainnya. Sehingga aura yang ingin didapatkan seperti yang dalam pikiran (konsep dan gagasan) tidak akan tercapai. Untuk itu seorang seniman foto memamfaatkan perangkat lunak yang salah satunya disebut Photoshop dalam berkarya, adalah bagaimana memamfaatkan fasilitas tersebut sebagai penyempurnaan dalam mencapai aura yang diinginkan dalam karyanya.

Demikian pula dengan karya Foto Seni Rupa yang disentuh dengan perangkat lunak, setidaknya wajib mempunyai gagasan sekecil apapun di dalamnya. Hal tersebut, tentu saja tidak terlepas dari penonjolan goresan keindahannya. Hanya saja ada kekuatiran bahwa, jangan sampai lebih indah foto dasarnya ketimbang dari hasil akhir dari karya foto yang justru sudah diolah secara digital imaging. Kecuali jika memang si seniman foto itu, menghendaki ekspresi lain pada karya fotonya, dengan konsep trial and error – penyimpangan dan pengrusakan keindahan.

Selain itu ada pula bahayanya sebuah karya foto yang diolah dengan perangkat digital, jika suatu ketika disalahmanfaatkan oleh kreatornya. Dengan fasilitas itu, plus penguasaan teknologinya, foto apa saja dapat direkayasa menjadi suatu image baru sesuai maksud tertentu, dengan kerja yang relatif gampang lagi. Hasilnya, bukan hanya sekedar dapat memisahkan suami dengan isteri yang sudah berumah tangga lebih dari 20 tahun, tetapi dapat lebih jauh dari itu, misalnya menghancurkan sebuah negara, hanya karena fitnah yang timbul akibat selembar foto rekayasa digital imaging. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa, faktor moralitas menjadi penting dan utama bagi seorang seniman foto yang memanfaatkan rekayasa digital.

Salah satu ciri dari foto seni rupa adalah lebih mementingkan penyampaian pesan (message) dan bentuk (form) ketimbang syarat – syarat lainnya sebagai sebuah foto yang baik. Kendati pun tak dapat disepelekan soal teknik fotografi yang baku/konvensional maupun sentuhan akhir (hasil cetakan laboratorium) sebuah karya foto. Sebab untuk mendapatkan hasil fotografi yang indah dan sempurna dalam penggarapan imaging digital, haruslah mempunyai bahan dasar sebuah foto yang berkualitas baik dari segi teknik.

Tubagus P. Svarajati – Koresponden Majalah Foto Media di Semarang telah memberi istilah yang tepat bagi Foto Inovasi sebagai foto seni rupa. Ia lah orang yang mula-mula memperkenalkan dan mempropokasi tentang Foto Seni Rupa lewat tulisannya di situs Matfoto.com. Kemudian Pameran Foto Seni Rupa oleh Goenawan Monoharto pada awal November 2001 di Makassar yang semua karya yang dipamerkan diolah digital. Di antara karya itu, dua diantaranya masing  masing foto yang berjudul Operasi – Peraih Medali Emas dan Instalasi Kematian- peraih kategori penghargaan pada Kontes Foto Inovasi 2001 HISFA Jogjakarta. Meski sebelumnya, pada tahun 1995 Agus Leonardus telah memamerkan sejumlah karyanya yang diberi tajuk Seni Rupa Foto� di Makassar, Jakarta dan Jogjakarta.

Proklamasi Foto Seni Rupa sudah ikut berkumandang di pulau Jawa yang juga merembes ke Kota Makassar. Meski disisi lain ada pula kenyataan bahwa, tidak semua orang seni rupa maupun orang foto bisa menerimanya dengan ihlas perkenalan tersebut sebagai suatu genre. Cukup banyak pertanyaan dari berbagai sudut pandang. Misalnya apa prasyaratnya hingga foto-foto tersebut dapat disebut sebagai Foto Seni Rupa. Jawabannya sangat sederhana dan baku, bahwa jangan lupa fotografi merupakan salah satu elemen dari seni rupa. Dan, fotografi adalah melukis dengan cahaya yang memanfaatkan sarana teknologi.

Sementara sebuah Foto Seni Rupa yang baik adalah melukis di atas dasar kanvas  foto – dengan memakai berbagai cat  software dan peralatan lainnya. Sehingga hasilnya akan menjadi sebuah lukisan  foto – yang indah dan memiliki sisi grafis yang sangat kuat serta memuat pesan dan obsesi yang disampaikan lewat foto tersebut.

Proses kreatif dalam penciptaan foto seni rupa, adalah bermula dari sebuah gagasan yang dituangkan pada sebuah hasil jepretan. Dengan hanya memakai kamera, kemudian diolah dengan memakai fasilitas perangkat lunak Photoshop dengan berbagai elemennya. Sangat sederhana proses kreatif itu, namun sama sekali tidak instan. Prinsip yang paling penting adalah, kejelian visi dan bagaimana menuangkan rasa sensitivitas dalam mengolah foto tersebut.

Sebab menggarap selembar foto yang sama, di olah secara digital oleh beberapa orang, niscaya tetap akan menghasilkan kreativitas yang berbeda. Ini yang disebut dengan konsep. Konsep yang berbeda, dibarengi dengan sentuhan kekayaan rasa yang berbeda dari masing-masing seniman, maka ketika dikerjakan dalam nuansa keindahan dan kreativitas tertentu atas subyek tersebut, akan melahirkan hasil yang berbeda pula.

Oleh :  Goenawan Monoharto

Sumber : http://www.fotografer.net/isi/artikel/lihat.php?id=28

Posted in Photography | Leave a comment

PT Telkom mengadopsi Knowledge Management

[Unpad.ac.id, 20/10] PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) merupakan salah satu pionir perusahaan di Indonesia yang mengadopsi knowledge management. Proses pengadopsian dan penerapan knowledge management merupakan sesuatu yang masih tergolong baru dalam bidang bisnis di Indonesia. Melalui knowledge management, Telkom berupaya meningkatkan efektivitas dan produktivitas organisasi, serta keunggulan kompetitif organisasi.

Demikian disampaikan Rd. Funny Mustikasari Elita saat mempertahankan disertasinya di hadapan tim promotor dan oponen ahli dalam Sidang Ujian Doktor, Selasa (20/10) di Gd. Pascasarjana Unpad, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung. Menurut kandidat doktor yang juga staf pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad ini, di Indonesia sendiri konsep dan aplikasi knowledge management ini sudah semakin berkembang dengan baik.

“Bahkan ada sebuah organisasi konsultan, yakni Dunamis (pemegang lisensi Stephen Covey di Indonesia) yang memberikan penghargaan setiap tahunnya kepada perusahaan di Indonesia yang dianggap terbaik dalam penerapan knowledge management,” tuturnya.

Menurut Funny, kemampuan organisasi mengelola pengetahuan tergantung pada kemampuannya mengorganisir, menemukan serta menggunakan data dan informasi. Sejak tahun 2003, Telkom mencanangkan untuk menerapkan knowledge management. Konsep tersebut diterapkan dalam rangka peningkatan kinerja dan daya tahan organisasi yang bersangkutan, melalui upaya pengelolaan aset pengetahuan dalam organisasi.

“Sepanjang pengetahuan saya, knowledge management ditujukan untuk membuat anggota organisasi belajar lewat pengetahuan yang ada di dalam organisasi serta dari para pelaku organisasi. Karena pada dasarnya belajar dan bekerja adalah proses yang sama dalam organisasi,” ungkap Dosen Berprestasi 1 Fikom Unpad 2003 ini.

Knowledge management di Telkom dilakukan dengan berbagai cara, baik secara konvensional maupun difasilitasi dengan teknologi informasi komunikasi. Setelah berjalan 5 tahun sudah mulai tampak hasilnya, yaitu menerima penghargaan dari Indonesian MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Award sebagai organisasi yang berhasil mengelola pengetahuan.

Telkom menjadikan knowledge management sebagai salah satu strategi untuk menciptakan nilai, meningkatkan efektivitas dan produktivitas organisasi, serta keunggulan kompetitif organisasi. “Diharapkan dari strategi tersebut dapat menjaga keberlangsungan organisasi dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat. Kinerja dan prestasi tinggi yang ditampilkan Telkom adalah untuk mendapatkan positioning yang kuat di benak stakeholder,” paparnya.

Di akhir paparannya, wanita kelahiran Subang ini menyimpulkan bahwa pengelolaan pengetahuan ditujukan untuk menciptakan nilai bisnis yang menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. “Selain itu, peristiwa komunikasi yang berlangsung dalam implementasi knowledge management dilakukan dalam berbagai bentuk baik komunikasi langsung (tatap muka) maupun virtual melalui portal,” ujar wanita yang akhirnya memperoleh yudisium “Sangat Memuaskan” atas disertasinya  ini.

Lebih lanjut ia menambahkan, “pengelolan pengetahuan memiliki karakteristik yang spesifik. Selain memiliki kemampuan teknis juga memiliki kemampuan umum karena tugas dan tanggung jawab yang menyatu dengan tugas kerja rutin,” pungkasnya. (eh)*

Sumber Laporan oleh: Anton Sumantri

Posted in Knowledge Management | Leave a comment

Knowledge Management

Dalam mengelola knowledge di dalam perusahaan, maka perusahaan tersebut memiliki suatu sistem, sitem tersebut inilah yang dinamakan knowledge management. Knowledge management adalah suatu sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan, dan menyebarkan knowledge dalam perusahaan. Knowledge management merupakan suatu alat dalam mengelola pengetahuan dari sebuah organisasi atau perusahaan, di dalam knowledge management manusia sebagai komponen dari sebuah organisasi atau perusahaan tersebut mempunyai beberapa peran, yaitu sebagai suatu asset yang harus dikelola dengan baik sehingga mengurangi ktergantungan perusahaan terhadap karyawan. Manusia merupakan kombinasi antara pengetahuan, keahlian, inovasi, dan kemampuan karyawan secara individu untuk menjalankan tugasnya. Juga termasuk nilai dari perusahaan, budaya dari perusahaan Filosofi dari perusahaan yang intinya adalah karena factor manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Modal ini akan senantiasa melekat pada diri manusia dan tidak dapat secara mutlak dimiliki oleh perusahaan (Edvinsson, Leif, S.Malone, Michael, 11). Definisi pengetahuan menurut Carl Davidson dan Philip Voss (2003) mengatakan bahwa mengelola pengetahuan atau knowledge sebenarnya merupakan bagaimana organisasi atau perusahaan tersebut mengelola staf mereka dari pada berapa lama mereka menghabiskan waktu untuk teknologi informasi. Knowledge management merupakan suatu sistem dimana didalam sistem ini terdapat aspek dimana suatu perusahaan mengelola setiap karyawannya untuk mengembangak pemikiran – pemikiran mereka di dalam menggunakan sistem IT, karena IT meruapak salah satu unsur yang penting di dalam perusahaan. Setiap karyawan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang berbeda-beda dalam pengunaan teknologi informasi. Dengan beraneka ragammnya orang di dalam menggunakan IT maka akan ada sangat banyak pengetahuan di dalam perusahaan tersebut di dalam penggunaan IT dan membuat perusahaa tersebut menciptakan suatu inovasi – inovasi dan pemikiran baru sehingga membuat perusahaan tersebut menjadi unggul di bidangnya dibandingkan dengan perusahaan sejnis lainnya. Thomas Davenport dan Laurence mengatakan di dalam bukunya bahwa Knowledge bukan hanya suatu pengetahuan, knowledge merupakan campuran dari pengalaman, nilai, informasi kontektual, pandangan pakar dan intuisi mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka untuk mengevaluasi an menyatukan pengalaman baru dengan informasi. Pengetahuan bukan hanya didapat dari buku saja melainkan dari setiap kejadian yang diaami oleh seseorang. Kejadian dan pengalaman seseorang dalam setiap kejadian yang dialaminya merupaka suatu pembelajaran.

Posted in Knowledge Management | Leave a comment

Tipe Knowledge

Tipe knowledge Dalam suatu jurnal Agus Sanggono Yudhianto, beliau mengatakan, Knowledge pada dasarnya terletak didalam pemikiran manusia dan tidak dapat secara mutlak dituangkan dalam sekumpulan dokumen. Knowledge dibagi menjadi dua tipe :

1. Explicit

2. Tacit

Explicit merupakan suatu pengetahuan yang sudah terkoordinasi dalam bentuk dokumen atau bentuk lainnya yang disusun secara sistematis atau berada pada sebuah proses sehingga lebih mudah didistribusikan dan dikelola, bentuknya dapat berupa dokumen, formula, kaset, atau cd, dan audio atau manual.

Tacit Tipe kedua adalah Tacit, yaitu suatu pengetahuan yang tersimpan pada kepala orang atau mind yang melekat pada diri seseorang yan diperolehnya melalui pengalaman dan yang tidak mudah memformulasikannya dalam bentuk dokumen dan disebarluaskan kepada orang lain.

Posted in Knowledge Management | Leave a comment

Knowledge Management memberikan dukungan terhadap aset Perusahaan

Salah satu kegunaan dari Knowledge Management adalah untuk memelihara aset – aset di dalam perusahaan berupa pengetahuan, keterampilan dan pengalaman operasional yang dimiliki oleh masing – masing individu di dalam perusahaan. Pengetahuan dalam pengolaan aset intangible ini sangat diperlukan untuk menciptakan suatu inovasi – inovasi dan terobosan baru yang dapat terus dilakukan oleh perusahaan.

Knowledge Management membuat setiap pekerja untuk saling berbagi pengalaman,  berbagai pengetahuan tentang apa saja yang dimilki dan apa saja yang dimiliki rekan sekerjanya. ( Hasnil Rasyid, VP Strategic HR Pertamina ).

Posted in Knowledge Management | Leave a comment

Knowledge Management

Knowledge Management adalah suatu konsep yang bergerak di atas infrastruktur IT, konsep KM ini berbeda dengan konsep dari e-commerce. Knowledge Management difokuskan untuk sebuah organisasi atau sebuah institusi agar dapat unggul dalam kompetisinya dikarenakan memiliki suatu pengetahuan yang lebih baik dari kompetitornya. Salah satu isu yang paling utama di Knowledge Management adalah competitiveness. Competitiveness tersebut diperoleh dengan cara mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan efisien. (Onno W. Purbo)

Posted in Knowledge Management | Leave a comment